Rabu, 03 Februari 2016

Terima Kasih Ayah

"When tomorrow comes, I'll be on my own, feeling frightened up ..."
Suara alarm pagi dari handphone Ali berdering dan bergetar, waktu menunjukkan pukul 04.03 pagi. Ali pun terbangun dan segera mengambil air wudhu dan bergeags ke masjid karena rumahnya dekat dengan masjid Nurul Iman.

"Reza... Reza...", teriak Ali.
"Iya bentar li, ini baru pakai sepatu. Duduk dulu aja." sahut Reza.

Mereka berdua pun berangkat ke sekolah bersama - sama. Ali dan Reza adalah siswa kelas 5 SD di sebuah sekolah dasar di kampung mereka. Mereka tinggal di sebuah kampung kecil yang masih jauh dari kota dan kebisingan. Namun meskipun begitu mereka adalh anak yang tidak ketinggalan jaman. Mereka juga memiliki beberapa teman di kampungnya itu.

Saat berjalan menuju sekolah mereka pun berbincang - bincang.
"Za, semalem kamu nonton TV gak?" tanya Ali.
"Iya li, emang kenapa?" jawab Reza.
"Semalem ada acara seru loh? nonton gak?" tanya Ali.
"Aku semalem nonton the Poice yang acara nyanyi - nyanyi itu loh..." sahut Reza.
"Oh itu yah, aku nonton film bagus banget, acaranya di Trantip TV." Ali menyahut.
"Oh iya sama itu bagus banget, aku juga nonton." sahut Reza.
"Yang film kadal raksasa itu kan?" Reza bersemangat.
"Bukan keles, semalem filmnya Titanic." kata Ali.
"Hehe salah ya, aku juga cuma ngawur aja kok." tawa Reza.

Mereka pun sampai di sekolah dan mengikuti pelajaran dari Bu Guru.
Terjadi sebuah percakapan tentang pelajaran IPS. Saat itu Ibu Guru menanyakan tentang pekerjaan.
Bu Guru  : "Shinta, apa pekerjaan Ibu kamu?"
Shinta     : "Ibu aku petani Bu."
Bu Guru : "Wah hebat ya pasti kamu juga sering membantu di sawah kan?"
Shinta    : "Iya Bu, kalau dikasih uang, hehe."
Bu Guru : "Nah itu yang gak boleh dilakukan, kalau bekerja kita harus ikhlas ya anak - anak."
Shinta dan teman -teman : "Iya Bu..."

Ali pun ditanya oleh Bu Guru. Ali pun menjawabnya juga.
"Kalau Ayah kamu pekerjaannya apa Ali?" tanya Bu Guru.
"Ayah saya sudah tidak bekerja lagi Bu," jawab Ali.
"Loh kenapa Ali?" tanya Bu Guru.
"Jadi ceritanya begini Bu, dulu Ayah saya seorang tukang becak di terminal yang lama itu. Dulu rajin sekali bekerja sampai saya dan kakak - kakak saya sering di ajak ke Disney Land, Universal Studios, hehe.." tawa Ali.
"Ya dulu bapak saya baik banget Bu, mau ngajak jajan dan jalan bareng Ibu saya dan saudara - saudara saya meskipun cuma pakai becak. Sekarang sudah gak lagi Bu, saya tidak tinggal bersama Bapak saya lagi semenjak dia menikah dengan istrinya yang sekarang. Bahkan jarang pulang, tiap saya tanya Ibu saya Ibu hanya menjawab Bapakmu lagi kerja nak. Tapi, saya tahu kok kalau Bapak saya ada di rumah ibu tiri saya." jawab Ali sedih.

"Yang sabar ya nak, memang terkadang kita harus lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki meskipun kita tidak bisa bersama apa yang seharusnya ada bersama kita."
"Anak - anak, ingatkah kalian pada saat kecil bayi dulu kalian dirawat oleh kedua orang tua kalian penuh kasih sayang?" tanya Bu Guru.
"Iya Bu..." sahut murid - murid.
"Nah maka dari itu janganlah kalian marah kepada orang tua hanya karena kita tidak disayang saat kita udah besar, pasti kalian pernah kan di ajak main kesan kemari pas kecil dulu?" nasihat Bu Guru.

"Jadi jangan lupa ya berterima kasih sama Ayah kalian." ujar Bu Guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar